Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Waspada! Berikut Ini Bahaya Trading Saham

Waspada Berikut Ini Bahaya Trading Saham

Tingginya popularitas trading saham di berbagai kalangan beberapa waktu belakangan membuat banyak orang turut ingin mencicipi gaya mengembangkan uang satu ini. Namun apabila mereka terlalu buru-buru dan keliru mengambil keputusan, bisa saja terkena bahaya trading saham.

Bahaya Trading Saham

Untuk menghindari resiko terkena bahaya trading saham, maka trader sebaiknya mempelajari terlebih dahulu apa itu trading beserta serba serbinya sebelum masuk ke dalam pasar. Persiapan yang baik akan lebih mengantisipasi trader dari terkena beberapa bahaya akibat trading saham berikut ini:

1. Bull Trap

Bull trap adalah jebakan kenaikan saham mendadak yang kemudian justru mengalami penurunan berangsur setelahnya. Jebakan ini awal mulanya dari penurunan saham membuat banyak trader ramai membelinya. Karena pembelian inilah yang memunculkan banyak permintaan.

• Penyebab

Ada beberapa penyebab mengapa bahaya trading saham satu ini bisa terjadi. Bull trap bermula dari kegiatan pembelian massal saham yang sedang turun harganya. Orang mengira harga saham tersebut akan segera kembali pulih. Maka mereka dengan segera membeli saham harga murah itu.

Namun, fase bull trap yang sebenarnya baru mulai saat beberapa pembeli memilih untuk menjual kembali saham mereka. Penjualan ini mereka lakukan dengan alasan adanya tanda penurunan lagi. Dari situlah penjualan saham ini akan meningkat yang akan memicu fitur stop loss order.

• Cara Menghadapi

Ada dua macam indikator bull trap. Pertama yaitu adanya volume transaksi sedikit di antara lonjakan kenaikan harga. Indikator kedua adalah dengan melihat riwayat harga moving average. Dengan menerapkan kedua indikator ini, maka trader akan dapat terhindar dari bull trap.

Apabila sudah terlanjur terkena bahaya bull trap, maka sebaiknya trader secepat mungkin melakukan penjualan kembali terhadap saham tersebut. Hal ini tentu memiliki tujuan untuk menghindari kerugian lebih banyak yang bisa cepat menghampiri padahal baru beberapa saat masuk.

2. Bear Trap

Bahaya trading saham yang kedua adalah bear trap. Bear trap merupakan kebalikan dari bull trap. Jebakan yang terjadi adalah ketika harga saham menurun tiba-tiba menanjak dan trader mengira saham tersebut memiliki nilai baik. Pihak trader paling rugi pada adalah mereka yang short selling. 

• Penyebab

Trader yang melakukan short selling menjadi pihak terjebak dari kenaikan harga saham. Mereka meminjam saham dengan spekulasi broker dan menjual pada harga saat itu. Apabila harga saham turun, pelaku short selling akan membeli kembali dengan uang dari penjualan saham yang sama.

Bear trap dapat muncul saat trader short selling tidak mau menahan kerugian lebih karena nilai saham menambah utang mereka. Selain itu, trader yang menjual saham saat sedang turun dan justru merasa terkecoh saat harga mendadak naik juga dapat terkena jebakan ini.

• Cara Menghadapi

Ada beberapa perangkat analisis untuk menghindari kemungkinan bahaya trading saham pada bear trap ini yaitu Relative Strength Index (RSI), Fibonacci, dan indikator volume. Namun, trader dengan perangkat canggih juga dapat salah membaca pergerakan saham dan mungkin terkena bear trap.

Maka apabila dirasa perlu, trader bisa memasang stop loss sebagai usaha pencegahan. Namun tentu saja tetap dengan melakukan usaha membaca pergerakan naik turunnya harga dengan cermat dan teliti, trader diharapkan bisa terhindar dari jebakan bear trap ini dan mendapat profit.

3. Bahaya Robot Trading

Ada sebuah kelebihan memakai robot trading, yaitu trading akan jalan secara otomatis sehingga trader tidak perlu memantau pergerakan secara manual. Trader hanya perlu membiarkan robot trading tersebut melakukan trading untuk mereka. Namun beberapa resiko dapat muncul yaitu:

• Gangguan Teknis

Robot tentu berbeda dengan manusia karena merupakan hasil karya tangan manusia. Apabila trader melakukan aktivitas trading sendiri, mereka akan dapat meminimalisir kemungkinan terkena bahaya trading saham. Nah, hal ini berbeda tentunya apabila trader memakai jasa robot trading.

Meski terbilang praktis dan meringankan tugas trader, namun tak menutup kemungkinan bahwa dapat terjadi beberapa kemungkinan gangguan teknis yang bisa berdampak pada trading saham. Maka dari itu sebaiknya trader selalu waspada dan kerap melakukan follow up pada trading mereka.

• Tidak Semua Otomatis

Meski berjudul robot, namun tidak semua aktivitas trading akan bisa trader berikan secara bebas kepada robot trading. Trader harus secara berkala mengawasi robot trading demi menghindari resiko pasar yang tidak sesuai dengan algoritma perdagangan dan justru memberi kerugian.

Trader harus mengawasi fungsi robot trading untuk tetap bekerja dan terus memberi profit sesering mungkin. Apabila trader tidak melakukan pengawasan, maka akan ada kemungkinan adanya kerugian akibat terlalu menggantungkan segala transaksinya pada robot trading.

• Intervensi Broker

Broker merupakan penghubung jembatan dari trader yang memiliki sistem kerja sendiri. biasanya mereka memiliki robot trading saham dan dipasarkan untuk para trader. Ini menjadi salah satu hal yang harus trader waspadai saat memutuskan untuk menggunakan robot trading saham.

Selain itu, robot saham juga memiliki strategi monoton dan sangat terbatas. Hal ini karena robot tidak memiliki algoritma teratur sehingga penerapannya pun sangat terbatas, tidak fleksibel, dan juga monoton.

4. Bahaya Trading FOMO

bahaya trading saham berikutnya adalah apabila seseorang mulai bergabung di dunia trading hanya karena terpengaruh orang lain. Mereka berpikir bahwa harga saham terus naik sehingga dapat memberi keuntungan dengan pasti. Padahal faktanya resiko kerugian tetap ada.

• Apa Itu FOMO?

FOMO merupakan singkatan dari fear of missing out, yaitu kondisi saat seseorang merasa sangat khawatir apabila tertinggal tren atau kabar yang sedang hangat. Mereka kerap takut dianggap ketinggalan zaman dan tidak gaul seperti orang lain dan selalu ingin mengikuti tren terbaru.

Kebanyakan pengidap FOMO adalah anak muda, terutama mereka yang aktif di media sosial. Maka dari itu tak heran banyak orang saling berlomba untuk menjadi yang paling update mengenai informasi tertentu atau kerap membagikan kesenangan di media sosial mereka.

• Cara Mengatasi

Ada beberapa cara mengatasi FOMO dalam dunia trading saham. Yang pertama yaitu trader harus memiliki sistem trading untuk menjadi paduan dalam mengambil keputusan. Kemudian ia juga harus berhenti dan bertanya pada diri sendiri apabila muncul keinginan untuk masuk pasar.

Selain itu, trader juga bisa menggunakan order otomatis seperti buy stop, sell limit, sell stop, dan buy limit untuk memastikan trader masuk ke dalam pasar dengan kriteria dari diri sendiri dan bukan karena ingin kehilangan sesuatu atau bahkan karena terpengaruh sesuatu.

Itu dia beberapa penjelasan mengenai bahaya trading saham. Bergabung ke pasar trading saham tidak masalah selama trader dapat bermain dengan bijak dan mampu mengatur segala kemungkinan yang ada. Maka dari itu bijaklah dalam bermain trading untuk menghasilkan keuntungan maksimal.